etika bisnis

Rabu, 27 Oktober 2010

LATAR BELAKANG


Perkembangan zaman yang semakin maju mengantarkan kita pada era Globalisasi, tuntutan hidup yang suka tidak suka harus kita hadapi, dimana semakin berkembangnya kemajuan ekonomi saat ini mengakibatkan adanya daya saing bagi setiap manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan cara mencari pekerjaan agar mendapatkan penghasilan yang layak, namun langkah ini tidak mudah seperti membalikan telapak tangan karena adanya potensi – potensi baru yang mulai memasuki dunia barunya.
Seperti banyaknya lulusan – lulusan baru yang ingin mendapatkan pekerjaan juga, dari dampak inilah maka timbul daya saing untuk memasuki dunia kerja pada saat era globallisasi yang diprkirakan akan sulit memasukinya.
Maka dampak dari banyaknya saingan untuk mendapatkan pekerjaan inilah terdapat kecurangan dalam merekrut tenega kerja baru, tidak sedikit masyarakat kita menggunakan cara instan untuk cepat mendapatkan pekerjan dengan cara menacari koneksi pada perusahaan.
Dari masalah inilah saya akan menilai baik atau tidaknya menggunakan cara instan dengan mencari koneksi orang dalam dari segi etika bisnis.

























MASALAH


Dalam dunia bisnis apabila suatu perusahaan mengalami kemajuaan atau ingin melakukan rotasi dalam perusahaannya maka setiap perusahaan dianjurkan melakukan penerrimaan tenaga kerja baru, tetapi dengan persaingan yang amat sanagat ketat untuk mendapatkan pekerjaan maka pelamar pekerjaan tersebut harus bersaing dengan orang lain agar dapat memenangkan persaingan tersebut dan mendapatkan pekerjaan.
Tetapi mayoritas masayarakat kita tidak ingin mengmbil repot dan jarang sekali memiliki jiwa pesaing yang positif, maka pelamar pekerjapun menagambil langkah instan agar mendapatkan langsung pekerjaan dengan mencari koneksi didalam perusahaan, tetapi yang menjadi permasalhaannya apakah langkah ini dibenarkan dalam etika bisnis
Menurut saya langkah seperti ini tidak baik bahkan cenderung masuk kedalam kkn ( kokrupsi koolusi dan nepotisme ) karena banyak merugikan orang banyak dan tidak mengajarkan jiwa bersaing bagi lulusan – lususan baru, ddan akan berdampak negatif bagi banyak pihak.
Oleh karena itu didalam masalah ini saya selaku penulis ingin mencari jalan keluarnyya agar langkah ini tidak lagi digunakan dalam menerima tenaga kerja baru, selain itu didalam tulisan ini saya menerima pendapat atau masukan apabila pembaca ingin mengeluarkan pendapatnya tentang masalah penerimaan tenaga kerja baru melaui koneksi orang dalam perusahaan.























HIPOTESIS


Pendugaan dalam masalah ini mugkin ada beberapa jawaban, ada yang setuju maupun tidak setuju dengan adanya cara instan menerima tenaga kerja baru dengan mencari koneksi, tetapi alangkah baiknya kita menilai dari segi lain contohnya seperti adanya dua orang pelamar pekerja yang satu memilkiki kemampuan teatpi tidak memiliki koneksi orang didalam perusahaan sedangkan yang satunya tidak memiliki kemampuan tetapi memilki koneksi didalam perusahaan, apabila cara instan ini yang diambil dalam penerimaan tenaga kerja baru mungkin sudah dapat dipastikan dapat merugikan banyak hal dan terlebih pentingnya lagi dapat mengancam kondisi perusahaan ttersebuut
Maka seperti penulis sudah singgung dalam paper masalah, sebaiknya langkah ini tidak digunakan lagi karena menggunakan cara yang salah dan kita apabila sebagai pelakunya tanpa kita sadari kita telah melaukan pelanggaran hukum, dengan melakukan kolusi didalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita harus dapat meningkatkan potensi yang ada didalam diri kita dan kita harus memilki jiwa pesaing yang positif agar dapat bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.



























Hakikat keadilan

Etika bisnis adalah penerapan prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.
Sepanjang sejarah perkembangan teori etika bisnis telah berkembangannya banyak teori – teori yang menjadi landasan dalam pengambilan keputusan, sehingga justifikasi dari berbagai perbuatan moral juga akan menjadi beerbbeda. Hal tersebut menyebabkan terjadinya banyaknya diskusi bagi para teoritis, walaupun dalam prakteknya nanti, teori – teori tadi akan menuju ketujuan pemecahan masalah yang sama pula.

Berikut ini salah satu contoh teori – teori yang digunakan dalam menyelesaikan permasalah dalam masalah di atas

1. Hakikat keadilan

Dalam masalah yang saya ambil didalam kasus peneriman tenaga kerja melalui orang dalam merupakan hal yang tidak adil. Dikarenakan dapat menyebabkan kerugian bagi orang banyak orang.

2. Teori hak

Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspekdari teori deontologi karena hak berkaitan dengan kewajiban. Tetapi kini teori hak telah memiliki pendekatannya tersendiri.

3. Teori keutamaan

Teori keutamaan memandang sikap ahlak seseorang. Keutamaan dalam teori ini tidak boleh membatasi dari taraf pribadi.
















PENUTUP


Setelah mempelajari tentang masalah ini saya berpendapa bahwa penerimaan karyawan baru melauli jalur instan merupak kesalahan dan melanggar hokum tetapi didalam segi lain kitapun harus menerima dengan kenyataan yang ada didalam hidup yang sebenarnya bahwa hampir setiap penerimaan tenaga kerja baru memlih jalur instan dengan mencari koneksi orang dala,.
Maka dengan adanya sistem cepat ini, maka saya berpendapat bahwa dari diri kita sendirilah yang harus berpikir lebih baik lagi untuk dapat bersaing didalam dunia kerja.

MASALAH


Dalam dunia bisnis apabila suatu perusahaan mengalami kemajuaan atau ingin melakukan rotasi dalam perusahaannya maka setiap perusahaan dianjurkan melakukan penerrimaan tenaga kerja baru, tetapi dengan persaingan yang amat sanagat ketat untuk mendapatkan pekerjaan maka pelamar pekerjaan tersebut harus bersaing dengan orang lain agar dapat memenangkan persaingan tersebut dan mendapatkan pekerjaan.
Tetapi mayoritas masayarakat kita tidak ingin mengmbil repot dan jarang sekali memiliki jiwa pesaing yang positif, maka pelamar pekerjapun menagambil langkah instan agar mendapatkan langsung pekerjaan dengan mencari koneksi didalam perusahaan, tetapi yang menjadi permasalhaannya apakah langkah ini dibenarkan dalam etika bisnis
Menurut saya langkah seperti ini tidak baik bahkan cenderung masuk kedalam kkn ( kokrupsi koolusi dan nepotisme ) karena banyak merugikan orang banyak dan tidak mengajarkan jiwa bersaing bagi lulusan – lususan baru, ddan akan berdampak negatif bagi banyak pihak.
Oleh karena itu didalam masalah ini saya selaku penulis ingin mencari jalan keluarnyya agar langkah ini tidak lagi digunakan dalam menerima tenaga kerja baru, selain itu didalam tulisan ini saya menerima pendapat atau masukan apabila pembaca ingin mengeluarkan pendapatnya tentang masalah penerimaan tenaga kerja baru melaui koneksi orang dalam perusahaan.























HIPOTESIS


Pendugaan dalam masalah ini mugkin ada beberapa jawaban, ada yang setuju maupun tidak setuju dengan adanya cara instan menerima tenaga kerja baru dengan mencari koneksi, tetapi alangkah baiknya kita menilai dari segi lain contohnya seperti adanya dua orang pelamar pekerja yang satu memilkiki kemampuan teatpi tidak memiliki koneksi orang didalam perusahaan sedangkan yang satunya tidak memiliki kemampuan tetapi memilki koneksi didalam perusahaan, apabila cara instan ini yang diambil dalam penerimaan tenaga kerja baru mungkin sudah dapat dipastikan dapat merugikan banyak hal dan terlebih pentingnya lagi dapat mengancam kondisi perusahaan ttersebuut
Maka seperti penulis sudah singgung dalam paper masalah, sebaiknya langkah ini tidak digunakan lagi karena menggunakan cara yang salah dan kita apabila sebagai pelakunya tanpa kita sadari kita telah melaukan pelanggaran hukum, dengan melakukan kolusi didalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita harus dapat meningkatkan potensi yang ada didalam diri kita dan kita harus memilki jiwa pesaing yang positif agar dapat bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.

























LATAR BELAKANG


Perkembangan zaman yang semakin maju mengantarkan kita pada era Globalisasi, tuntutan hidup yang suka tidak suka harus kita hadapi, dimana semakin berkembangnya kemajuan ekonomi saat ini mengakibatkan adanya daya saing bagi setiap manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan cara mencari pekerjaan agar mendapatkan penghasilan yang layak, namun langkah ini tidak mudah seperti membalikan telapak tangan karena adanya potensi – potensi baru yang mulai memasuki dunia barunya.
Seperti banyaknya lulusan – lulusan baru yang ingin mendapatkan pekerjaan juga, dari dampak inilah maka timbul daya saing untuk memasuki dunia kerja pada saat era globallisasi yang diprkirakan akan sulit memasukinya.
Maka dampak dari banyaknya saingan untuk mendapatkan pekerjaan inilah terdapat kecurangan dalam merekrut tenega kerja baru, tidak sedikit masyarakat kita menggunakan cara instan untuk cepat mendapatkan pekerjan dengan cara menacari koneksi pada perusahaan.
Dari masalah inilah saya akan menilai baik atau tidaknya menggunakan cara instan dengan mencari koneksi orang dalam dari segi etika bisnis.